
Radar Nusantara Probolinggo - Galungan merupakan perayaan hari kemenangan dari Dharma melawan Adharma, galungan dilaksanakan setiap 210 hari sekali bedasarkan kalender saka.
Galungan mempunyai makna memperingati kemenangan dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan) secara etimologi galungan berarti bertemu atau bersatu.
Karena merupakan perayaan terbesar, umat Hindu Suku Tengger desa sapikerep juga sangat antusias melaksanakan perayaan galungan, mereka berbondong-bondong tua muda anak turut serta melakukan persembahyangan di pura dharma Shanti desa sapikerep kecamatan sukapura.
Ketua PHDI desa sapikerep Rujiyanto S. Sos apresiasi kepada masyarakat umat Hindu desa sapikerep yang mana telah merayakan galungan dengan mengajak orang tua anak istri untuk bersembahyang dalam rangka Galungan tahun 2025.
"Merupakan wujud kebersamaan yang mana umat Hindu Suku Tengger desa sapikerep turut memeriahkan perayaan Galungan, saya berharap dengan mengajak anak istri bisa memberikan semangat kepada generasi penerus, terutama pada anak anak agar nantinya bisa meneruskan kebudayaan turun temurun para leluhur umat Hindu terutama yang ada di daerah Bromo Suku Tengger, " ujar Rujiyanto, Rabu (23/04/2025) siang.
Dengan perayaan galungan yang sudah dilaksanakan harapan kedepan mari terus berbuat dharma atau kebaikan kepada sesama, berbuat baik antar agama, saling jaga kerukunan dan hormat menghormati antar pemeluk agama.
"Kami warga desa sapikerep yang beragama Hindu yang merupakan warga Suku Tengger Bromo, selama ini terus hidup berdampingan dan menjaga kerukunan di masyarakat terutama antara pemeluk agama, dengan semangat galungan di tahun 2025 semoga dharma kebaikan selalu mengalir di daerah Bromo dan adat istiadat terus berjalan yang sudah terjaga terjalin kerukunan dari nenek moyang kami," Pungkas Rita warga setempat. (Septian)